Jika memang kehadiranku dalam hidupmu
mengganggu bagaikan virus,
Mungkin lebih baik kau lenyapkan aku,
Sebelum akhirnya menebar virus yang mematikan!
Jangan pernah takut untuk melenyapkan virus pengganggu,
Jika memang harus dimatikan.
MATIKANLAH!
Sehingga tidak akan menular pada orang lain
=I'm feeling down=
Tuesday, February 27, 2007
Thursday, February 15, 2007
Monday, February 12, 2007
PASIEN ANEH
Mungkin lebih baik menjadi patung yang tidak bergeming,
Diberakin burung,
Dikencingi orang,
bahkan diludahi.
Karena patung tak berjiwa
Daripada menjadi manusia,
tapi tidak dihargai sama sekali tindakan yang dilakukannya
[MW, 11 Pebruari 2007, 22:23]
Diberakin burung,
Dikencingi orang,
bahkan diludahi.
Karena patung tak berjiwa
Daripada menjadi manusia,
tapi tidak dihargai sama sekali tindakan yang dilakukannya
[MW, 11 Pebruari 2007, 22:23]
Thursday, February 08, 2007
Aku bersuara lirih:
Kau dengar? Suara hujan seperti sedang bercengkrama dengan kita.
Ia seperti sedang merajut kisah tentang alam, menceritakannya pada kita. Pada bumi. Pada gedung. Pada daun-daun yang basah mengkilap.
Dia menjawab dalam helaan napasnya:
Bagiku, hujan hanyalah awan yang bertransformasi menjadi air karena kejenuhannya. Tidak lebih dan tidak kurang.
Aku tersenyum:
Hujan tidak seperti matahari, yang telah mengikat janji dengan semua makhluk. Janji yang membuatnya kesepian.. Hujan datang dan pergi demikian adanya. Tidak ada pengikat. Tidak ada yang mengikat. Seperti angin. Kau tak dapat memanggilnya mengembus jendelamu. Ia bertiup melewati jendelamu karena ia memang ingin melewatinya.
Dia membalas:
Seperti juga... kita?
Aku tersenyum lagi:
Aku mencintaimu. Dan cinta tidak pernah mengikat... Kau tak pernah terikat, dan tak pernah mengikat.
Kau bebas pergi ke mana pun kau mau.
Tapi..
Aku akan tetap di tempat semula.
Dia terdiam dan merebahkan dirinya ke lenganku...
Poem by Esdoubleu,
======
Thanks E for contributing :)
Kau dengar? Suara hujan seperti sedang bercengkrama dengan kita.
Ia seperti sedang merajut kisah tentang alam, menceritakannya pada kita. Pada bumi. Pada gedung. Pada daun-daun yang basah mengkilap.
Dia menjawab dalam helaan napasnya:
Bagiku, hujan hanyalah awan yang bertransformasi menjadi air karena kejenuhannya. Tidak lebih dan tidak kurang.
Aku tersenyum:
Hujan tidak seperti matahari, yang telah mengikat janji dengan semua makhluk. Janji yang membuatnya kesepian.. Hujan datang dan pergi demikian adanya. Tidak ada pengikat. Tidak ada yang mengikat. Seperti angin. Kau tak dapat memanggilnya mengembus jendelamu. Ia bertiup melewati jendelamu karena ia memang ingin melewatinya.
Dia membalas:
Seperti juga... kita?
Aku tersenyum lagi:
Aku mencintaimu. Dan cinta tidak pernah mengikat... Kau tak pernah terikat, dan tak pernah mengikat.
Kau bebas pergi ke mana pun kau mau.
Tapi..
Aku akan tetap di tempat semula.
Dia terdiam dan merebahkan dirinya ke lenganku...
Poem by Esdoubleu,
======
Thanks E for contributing :)
Subscribe to:
Posts (Atom)
MY FUTURE
It's all because of the past, we are where we are, right now. Yet, I am just thrilled to have your back, and face the future ...
-
Aku hanya mampu berharap bahwa kita akan tetap senantiasa abadi, seabadi jagat raya yang tetap terus bertahan. Karena jiwa yang sudah mengak...
-
Entah kenapa, kamu pasti selalu menjadi inspirasi bagiku untuk menulis...walaupun rasanya badan ini lemah dan panas dalam mengganggu. Ketika...