Friday, December 15, 2006

sejuta meteor berjatuhan tadi pagi
selaksa bintang yang biasa berkilau tadi malam
...menghilang...
perasaan hangat yang biasanya hadir setiap malam
telah membeku selayaknya musim dingin

Apakah dunia akan kiamat?
Kenapa cuaca berubah drastis?
Apakah yang sedang terjadi saat ini?

Sepertinya dunia khayalku yang sedang porak poranda
percuma mencari apa yang sedang terjadi
karna semua tidak tersisa lagi...

Duniaku telah KIAMAT

[MW, Hari kedua di bulan Mei duaribuenam, 15.04]
Sajak-sajakmu, dari hulu hingga hilir, mengalir tertib dan tenang, bahkan kadang rhe melihat sajak-sajakmu seperti pertapa yang tahan godaan. Sajak-sajakmu memang bersahaja, santun, tidak suka membuat orang kaget atau merinding. Barangkali itulah puitika yang telah kaupilih sebagai gaya pribadimu. Tak ada keliaran. Tak ada kesan mbeling dan urakan. Tak ada hasrat untuk main-main. Sajak-sajakmu seperti si bijak yang sedang membawakan renungan atau piwulang, bukan si nakal yang suka bikin sensasi. Sajak-sajakmu tidak bernafsu untuk mempertunjukkan permainan sirkus dan silat kata. Bagi rhe ini menarik dalam sajak-sajakmu rhe melihat kontradiksi antara gejolak jiwa dan kesantunan kata-kata.

Rhe

Wednesday, December 06, 2006

Ditengah kesendirian dan merenung tentang segala hal yang telah terjadi dalam hidup. Terutama tentang suatu hal yang bernama dosa. Entah sudah berapa banyak noda ternoktah dalam jiwa ini.

mungkin saat ini aku tidak sendirian, karena rintik hujan baru saja datang menemani sendiriku.

Suara musisi Bono terdengar berbisik ditelinga dan tak lama diikuti oleh Andrea Bocelli yang mengalun begitu menenangkan jiwa yang kering.

apakah juga berdosa jika ingin merasakan hangatnya pelukan saat ini?

[MW, 2 Desember 2006, 00:07 =Kedinginan=]

Tuesday, November 28, 2006

Kaca jendela kamar seakan meleleh ikuti alur air yang mengalir jatuh. Padahal bukan kaca jendela yang terjatuh, melainkan bulir air hujan yang mampir membahasi kaca jendela.

Kembali termenung memandangi kaca jendela yang seakan meleleh. Kaki tertekuk untuk menopang dagu. Apakah yang akan datang setelah hujan reda?
Akankah pelangi bersinar? Atau hujan rintik-rintik akan menjadi badai? Dan aku akan hilang bersama air bah?

Mungkin akan lebih baik jika pada akhirnya aku menghilang seakan lenyap ditelan bumi. Mungkin orang-orang pun tidak akan pernah menyadarinya. Mungkin yang sadar hanya akan kehilangan sebentar, karena hidup ini berjalan terus.

Kembali lelehan air menyentuh kaca jendela, seakan berbisik melalui bunyi yang ditimbulkan. Bunyian alam yang terasa menemani sanubari yang sedang redup. Tidak ingin melakukan apapun, atau menghadapi apapun. Hanya berdiam diri, merenung dan tidur.

Mungkin jiwa ini sudah lelah,
Mungkin jiwa ini menangis,
Mungkin jiwa ini merindu,


Mungkin jiwa ini sebenarnya sudah MATI.

[MW, 28 Nopember 2006, 10:00 -G'bye Gran-]

Wednesday, October 11, 2006

erangan jiwa bergaung dalam sanubari,
selayaknya lolongan anjing di malam purnama,
saat ku tahu kau telah pergi...

[MW, 11 Oktober 2006, 10:19]

Tuesday, October 03, 2006

= BENARKAH? =

Kangen?!
Perasaan apakah itu?
Apa benar perasaan?
Lalu bagaimana?
KANGEN!!
Boleh ketemu?
Tidak boleh!?
Kenapa?
Hmm…
Hanya sepenggal rasa…
Asa…
Gamang…
Yang tersisa…
Seandainya…


-kangen-

Friday, September 29, 2006

Jika sudah tidak ada lagi langit dan hanya ada kegelapan
kita pasti tetap bisa bertemu karena hati yang bercahaya menuntun kita

[MW, 29 September 2006]

= ALAM =

Wewangian alam…
Harum tanah sehabis hujan…
Menggelitik hidung…
Harum rumput basah…
Sehabis hujan…
Menggoda kaki tanpa alas…
Segar…
Tentram…
Damai rasanya…
Tanah yang basah…
Butiran-butiran air didaun tertinggal…
Bagian dari alamkah aku?!
Lalu…kamu bagaimana?


-habis hujan-

Tuesday, September 26, 2006

Jika aku melihat airmata mengalir,
aku tau kalau hidup memang penuh cobaan,
biarkanlah airmatamu mengalir saat ini,
karena aku ada untuk mengeringkannya


[Goong]

Monday, September 11, 2006

Berdasarkan dasar yang paling mendasar,
kucoba ungkapkan kasih,

Berawal dari permulaan yang paling awal,
kucoba lewatkan asa,

Terakhir,
Yang tersisa...


...............hanya

CINTA.....

..............KASIH

dan SAYANG......


[Lalu bagaimana caranya bebas dari belenggu?]


[MW, 11 September 2006, = Inget WTC, Puisi dadakan=]

Friday, September 08, 2006

Kau menawanku hingga saat ini,
bahkan kau penjarakan hatiku...

...namun aku

tidak akan pernah mau dibebaskan...

[MW, 8 September 2006, 14:03]

= PENJARA HATI =

Kau menawanku hingga saat ini,
bahkan kau penjarakan hatiku...

...namun aku

tidak akan pernah mau dibebaskan...

Tuesday, September 05, 2006

biarlah kubawakan semi yang kau nantikan,
dalam wadah air berwarna biru...
agar dapat tawarkan dahagamu yang tak terperi

Friday, September 01, 2006

Senyum yg menerangi hati...
sehingga membuat bintang berkelip mesra...
harapan tercipta dalam dunia penuh warna..
walau terdengar sumbang...
bagi ku...
suara mu adalah nyanyian surga...
yg menemani malam yg sunyi,
tapi hati ku tetap tersenyum,
karna ku tau kau setia menemani...
Berkelip di atas sana...


[MW, May 23, 2003 = Edited version 010906 =]

Wednesday, August 30, 2006

Lihatlah aku,
Jangan palingkan wajahmu,
hanya karena...

Tataplah aku,
Jangan tutup matamu,
hanya karena...

Sentuh aku,
Jangan takut,
hanya karena aku adalah kamu

[MW, 30 Agustus 2006, 09:56]

Monday, August 28, 2006

Selaksa bintang bertabur dengan riang diangkasa malam,
Temani sepiku tanpamu

Debur ombak memecah pantai dengan garang,
Temani sepiku tanpamu

Panas terik matahari membakar kulitku,
Ingatkan ku pada sentuhanmu

Bintang, Laut dan Matahari hadir dalam duniaku,
namun semuanya tak berarti tanpa kau disisiku

Betapa hausnya diriku akan dirimu

[MW, 28 Agustus 2006, 13:21 =Kangen Ayang Lagi=]

= KERINDUANKU =

Selaksa bintang bertabur dengan riang diangkasa malam,
Temani sepiku tanpamu

Debur ombak memecah pantai dengan garang,
Temani sepiku tanpamu

Panas terik matahari membakar kulitku,
Ingatkan ku pada sentuhanmu

Bintang, Laut dan Matahari hadir dalam duniaku,
namun semuanya tak berarti tanpa kau disisiku

Betapa hausnya diriku akan dirimu

=Kangen Ayang Lagi=

Thursday, August 24, 2006

= KANGEN =

Debaran hati menggebu,
Hanya memikirkan dirimu,
Debaran hati semakin menggebu,
Mendengarkan suaramu,
Debaran hati berhenti,


...Saat bibirmu menyentuhku..

*blush*

= Kangen Ayang =
Debaran hati menggebu,
Hanya memikirkan dirimu,
Debaran hati semakin menggebu,
Mendengarkan suaramu,
Debaran hati berhenti,


...Saat bibirmu menyentuhku...


[MW, 24 Agustus 2006, 09:05 =kangen Ayang]

Saturday, August 05, 2006

Hanya seketika kulihat parasnya
yang mampu lepaskan jiwaku...

Namun seketika pun,
terpatri indah dalam ingatan hati



[MW, 5 Agustus 2006 = Si Asti =]

= ENTAH SIAPA =

Hanya seketika kulihat parasnya
yang mampu lepaskan jiwaku...

Namun seketika pun,
terpatri indah dalam ingatan hati

:)

=Ttg Si Asti=

Monday, July 24, 2006

sebentar lagi...
pelangi akan terbentang


...setelah rinai hujan berhenti...

Sunday, July 23, 2006

Bulan bersembunyi dibalik awan,
malam terasa begitu gelap tanpanya,
demikian juga dengan jiwaku merintih merindumu,
dimanakah kau sandaran jiwaku?

...aku ingin sekali menyandarkan jiwaku padamu

MW, Hari Anak National 2006, 06:12

Wednesday, July 19, 2006

Rinai hujan baru saja turun membasahi bumi pertiwi,
tetesannya basahi jendelaku...

Mungkinkah kau akan datang selayaknya rinai hujan,
membasahi hati dan hidupku lagi?

Sunday, July 16, 2006

Aku cuma punya asa,
yang berpendar dalam hati,
bagaikan bara api yang memadam...

Tiupkanlah udara!
Agar api dapat kembali berkobar,
menemani penantian 1000 thn lagi...


MW, 16 Juli 2006, 16:42

Friday, July 14, 2006

Semilir angin berhembus
seakan berbisik membawa pesan

aku merindukan suaramu

:)

Thursday, July 06, 2006

= SAMPAIKANLAH =

Bintang berkeliplah,
sampaikan padanya aku merindunya...

Bulan bersinarlah,
sampaikan padanya aku bergetar merindunya...

Mentari terangilah hari,
sampaikan padanya aku menangis merindunya...

...Jagatraya sampaikanlah...

MW, 6 Juli 2006 = Kangen Deh =

Sunday, July 02, 2006

Aku termenung diantara batas kesadaran,
melihat indah dirimu diantara temaram sinar rembulan

MW, 5 Juli 2006, 22:54 = B'day Poem 4 da Twins =

Friday, June 30, 2006

...Karena cinta tidak hanya terlihat oleh mata,
namun merasuk dalam hati bahkan jiwa
hingga hidup pun bergetar karenanya....

Friday, June 16, 2006

semoga cacian akan berkurang,
menjadi ungkapan cinta,
semoga kemarahan akan sirna,
menjadi ucapan terimakasih,
semoga miskomunikasi tak akan ada lagi,
berubah menjadi ciuman sayang,
semoga segala kebohongan, yang disengaja atau tidak,
akan berkurang menjadi kejujuran...
bahkan menjadi keterbukaan tanpa paksaan.

hanya itu harapan yang masih menggantung...
...semoga tersampaikan dalam hati...

Wednesday, June 14, 2006

ketika diri ini bosan menghadapi hari,
dimanakah dirimu berada?

adakah aku dibenakmu yang penuh dilema?

namun, aku tetap disini menunggu hari berakhir
hingga saatnya berada dalam rangkulanmu
Hanya untaian huruf yang ada dalam benakku,
entah akan terangkai seperti apa yang penting
aku sudah menulis untuk hari ini...

Tapi kenapa hampa sekali?

.......

Monday, May 29, 2006

Menangislah dan keluarkan airmatamu jika memang harus...
karena lebih baik kau keluarkan airmatamu,
daripada kau biarkan tertahan...

...namun kau menangis dalam hati

Monday, May 22, 2006

Bermimpi menari bersamamu
dalam dekap peluh kemesraan
terasa begitu indah dalam benakku

namun mengapa rasanya tetap aneh?

...entahlah...

mungkin karna aku hanya mimpi

Sunday, May 07, 2006

Saat jiwa merintih mencari bisikan diantara gelapnya malam,
dimanakah engkau bersembunyi?
Gulita telah menyamarkan sosokmu hingga tak terlihat...

Sedangkan aku disini...
...Merindumu...

MW, 7 Mei 2006, = SMS Cinta =

Thursday, May 04, 2006

mungkin bukan hanya sesaat yang akan kuberikan padamu, Cinta...
hanya tinggal mengucapkan kata, jika kau inginkan aku disisi...

Aku juga menyayangimu, jiwaku...


Tuesday, May 02, 2006

Desau angin berbisik mencoba menghibur hati yang berteriak tanpa suara
Desau angin berbisik mencoba tenangkan hati yang meronta...
Desau angin berbisik jatuhkan dedaunan temani perjalanan tanpa arah

Percuma, saat ini siasia mencoba menghibur
Seorang aku hanya duduk termenung tanpa tergugah

Desau angin kembali berbisik mencoba hangat kan hati yang dingin
Kembali seorang aku terdiam
tanpa kata
tanpa bergerak...

Hanya diam
Hanya mampu terdiam
Hanya itu jawabannya...

Sunday, April 30, 2006

Saat air mengalir ditemani oleh dedaunan kering yang berjatuhan dari pohon, ia merasa tidak sendirian. Karena pohonpohon senantiasa membiarikan dedaunan selalu hadir menemani kemanapun air akan mengalir.

Namun ketika pohon ditebang dan tidak ada lagi dedaunan yang berjatuhan untuk menemani, maka lama kelamaan jiwa air pun serasa sepi dan lama kelamaan maka air pun mulai mengering.

Dari hulu yang paling sempit kemudian menjalar semakin jauh...

Air hujan datang mencoba memberikan sedikit nafas kehidupan pada air agar kembali menggenang, namun rasanya air tidak ingin hujan yang datang, jadi ia biarkan bumi bersenangsenang bersama hujan.

Air yang hampir mengering hanya berharap dan menunggu bahwa pohon dapat segera tumbuh kembali agar dapat bersendagurau dan menemani air sebelum tiba waktunya air tidak dapat kembali menggenang...

MY FUTURE

It's all because of the past,  we are where we are, right now.  Yet, I am just thrilled to have your back,  and face the future ...