Sunday, October 19, 2003

Kembali tergelitik debar dalam hati yang sedang terluka, entah apa lagi kini. Tetapi semuanya sudah dapat sedikit lebih terkuak, bagaikan melihat burung belajar terbang.

Aku sudah dapat melihatnya mulai belajar mengepakkan sayapnya, walau belum berani meninggalkan tempat ia berada. Namun, melihat ini pun sudah benar-benar membuat hatiku merasa lebih tenang dan damai.

Sehingga, tapa brata yang kulakukan demi untuknya tidak sia-sia. Apapun telah kulakukan demi rasa sayangku untuknya, sehingga ketika seluruh dunia mencemooh pun kuabaikan. Kini, aku hanya menunggu. Sampai nanti dia akan benar-benar terbang, dan melintasi jagad raya ini....

Selalu cinta,
-Hening-

[MW, Minggu, 19 Oktober 2003, 14.53]

Wednesday, October 15, 2003

Entah buat sapa lagi surat cinta tertuju. Sekarang hanya bisa digulung dan dimasukin dalam botol, biar suatu saat ketika kau kembali disisi, kutumpahkan semuanya bagimu...

Jalanan basah sehabis hujan takkan mampu redakan gelisah dalam hati yang gundah. Doa dan harapan terjalin dalam hari-hari dan malam tak berawan. Semoga maaf tersampaikan...

Bulan suci telah menjelang, jangan lagi kau jalani dengan penuh kebencian padaku, salah yang kuperbuat telah kuakui...dapatkah kau mendapatkan sepotong kata darimu atau kabar darimu bagiku? Tanda kau memaafkan?


MenCINTAimu,
-SetiaKu-

[MW, Rabu, 15 Oktober 2003, 12.57]

Sunday, October 12, 2003

Biarkan angin sampaikan salamku padanya, bahwa aku akan selalu mencintaimu, sampai kapan pun. Jangan kau bilang benci padaku atas kesalahan yang telah kulakukan, mungkin kau tak suka. Aku mengerti, namun...tak adakah maaf darimu bagiku?

Aku hanya sesosok tubuh terdiri dari daging, tulang dan darah. Aku melakukan kesalahan, tetapi adakah kesalahan yang tak termaafkan? Sedangkan yang kuinginkan di dunia ini hanya kau bisa bahagia??

Akan kulakukan apapun untuk mendapatkan maaf darimu, airmata telah kering sekarang, namun dapat kembali mengalir jika teringat akan dirimu saat ini. Jiwaku merintih akan hadirmu, walau kau telah menyakitiku dengan cambuk dan menabur bilur lukaku dengan garam, aku masih tetap berada disisimu. Kenapa? Karena aku menCINTAimu tanpa pamrih.


Selamanya CINTA,
-SetiaMu-

[MW, Minggu, 12 Oktober 2003, 17.46]

MY FUTURE

It's all because of the past,  we are where we are, right now.  Yet, I am just thrilled to have your back,  and face the future ...