Sajak-sajakmu, dari hulu hingga hilir, mengalir tertib dan tenang, bahkan kadang rhe melihat sajak-sajakmu seperti pertapa yang tahan godaan. Sajak-sajakmu memang bersahaja, santun, tidak suka membuat orang kaget atau merinding. Barangkali itulah puitika yang telah kaupilih sebagai gaya pribadimu. Tak ada keliaran. Tak ada kesan mbeling dan urakan. Tak ada hasrat untuk main-main. Sajak-sajakmu seperti si bijak yang sedang membawakan renungan atau piwulang, bukan si nakal yang suka bikin sensasi. Sajak-sajakmu tidak bernafsu untuk mempertunjukkan permainan sirkus dan silat kata. Bagi rhe ini menarik dalam sajak-sajakmu rhe melihat kontradiksi antara gejolak jiwa dan kesantunan kata-kata.
Rhe
No comments:
Post a Comment