Hatiku meranggas selayaknya daun berguguran,
Jiwaku rapuh bagaikan tulang keropos...
Kenyataan yang tak dapat diterima akal sehat, sekalipun.
Ikatan diantara kita terurai...
Bagaikan debudebu beterbangan tertiup angin dan takkan kembali.
Aku meretas. Kembali dalam keheningan jiwa yang rapuh...
Pria kau adalah air dalam dahagaku,
Dian dalam malam dinginku.
Haruskah aku kembali haus dan membeku tanpamu?
[MW, 4 Juni 2008, 22:30 -mencintaimu-]
1 comment:
waaa... puitis dan cantik... inner beauty nya berkarisma banget...
Post a Comment