Wednesday, June 04, 2008

Hatiku meranggas selayaknya daun berguguran,
Jiwaku rapuh bagaikan tulang keropos...
Kenyataan yang tak dapat diterima akal sehat, sekalipun.

Ikatan diantara kita terurai...
Bagaikan debudebu beterbangan tertiup angin dan takkan kembali.
Aku meretas. Kembali dalam keheningan jiwa yang rapuh...

Pria kau adalah air dalam dahagaku,
Dian dalam malam dinginku.

Haruskah aku kembali haus dan membeku tanpamu?

[MW, 4 Juni 2008, 22:30 -mencintaimu-]

1 comment:

Mudjiadi said...

waaa... puitis dan cantik... inner beauty nya berkarisma banget...

MY FUTURE

It's all because of the past,  we are where we are, right now.  Yet, I am just thrilled to have your back,  and face the future ...